Friday, 14 November 2014

laporan pendahuluan COPD PPOK



BAB I
KONSEP DASAR

A.   Definisi
Penyakit paru-paru obstrutif kronis/PPOK (COPD) merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Irman, 2008).
Eksaserbasi akut pada PPOK berarti timbulnya perburukan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Definisi eksaserbasi akut pada PPOK adalah kejadian akut dalam perjalanan alami penyakit dengan karakteristik adanya perubahan basal sesak napas, batuk, dan/ atau sputum yang diluar batas normal dalam variasi hari ke hari (GOLD,  2009).
Penyakit Paru Obstruksi Kronik merupakan sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan udara dari dan keluar paru. Gangguan yang penting adalah bronkhitis obstruktif, emfisema, dan asma bronkhial
( Arif Muttaqin, 2008: 156 ).

B.   Anatomi
C.   Etiologi
Menurut Arif Muttaqin, (2008: 156 ) penyebab dari Penyakit Paru Obstruksi Kronik adalah :
a.    Kebiasaan merokok, merupakan penyebab utama pada bronkhitis kronik dan emfisema.
b.    Adanya infeksi : Haemophilus influenzae dan streptococcus pneumonia.
c.    Polusi oleh zat- zat pereduksi.
d.    Faktor keturunan.
e.    Faktor sosial- ekonomi : keadaan lingkungan dan ekonomi yang memburuk.

D.   Patofisiologi
Fungsi paru mengalami kemunduran dengan datangnya usia tua yang disebabkan elastisitas jaringan paru dan dinding dada makin berkurang. Dalam usia yang lebih lanjut, kekuatan kontraksi otot pernapasan dapat berkurang sehingga sulit bernapas.
Fungsi paru-paru menentukan konsumsi oksigen seseorang, yakni jumlah oksigen yang diikat oleh darah dalam paru-paru untuk digunakan tubuh. Konsumsi oksigen sangat erat hubungannya dengan arus darah ke paru-paru. Berkurangnya fungsi paru-paru juga disebabkan oleh berkurangnya fungsi sistem respirasi seperti fungsi ventilasi paru.
Faktor-faktor risiko tersebut diatas akan mendatangkan proses inflamasi bronkus dan juga menimbulkan kerusakan apda dinding bronkiolus terminalis. Akibat dari kerusakan akan terjadi obstruksi bronkus kecil (bronkiolus terminalis), yang mengalami penutupan atau obstruksi awal fase ekspirasi. Udara yang mudah masuk ke alveoli pada saat inspirasi, pada saat ekspirasi banyak terjebak dalam alveolus dan terjadilah penumpukan udara (air trapping). Hal inilah yang menyebabkan adanya keluhan sesak napas dengan segala akibatnya. Adanya obstruksi pada awal ekspirasi akan menimbulkan kesulitan ekspirasi dan menimbulkan pemanjangan fase ekspirasi. Fungsi-fungsi paru: ventilasi, distribusi gas, difusi gas, maupun perfusi darah akan mengalami gangguan.

E.    Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala akan mengarah pada dua tipe pokok:
1.    Mempunyai gambaran klinik dominant kearah bronchitis kronis (blue bloater).
2.    Mempunyai gambaran klinik kearah emfisema (pink puffers).

Tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
1.    Kelemahan badan
2.    Batuk
3.    Sesak napas
4.    Sesak napas saat aktivitas dan napas berbunyi
5.    Mengi atau wheeze
6.    Ekspirasi yang memanjang
7.    Bentuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut.
8.    Penggunaan otot bantu pernapasan
9.    Suara napas melemah
10.  Kadang ditemukan pernapasan paradoksal
11.  Edema kaki, asites dan jari tabuh

G.   Komplikasi PPOK/ COPD:
Menurut Arif Muttaqin, ( 2008 ) komplikasi dari penyakit paru obstruksi kronik adalah :
a.    Gagal pernafasan.
b.    Atelektasis
c.    Pneumonia ( proses peradangan pada jaringan paru ).
d.    Pneumothorax.

H.   Penatalaksanaan
      Penatalaksanaan eksaserbasi akut di rumah sakit dapat dilakukan secara rawat jalan atau rawat inap dan dilakukan di poliklinik rawat jalan, ruang rawat inap, unit gawat darurat, atau ruang ICU  (PDPI, 2009).
1.    Bronkodilator: Albuaterol ( proventil, ventolin ), isoetarin ( bronkosol, bronkometer
2.    Kortikosteroid : Metilprenisolon, Deksametason.
3.    Antibiotik
4.    Terapi Oksigen: sesuai indikasi hasil AGD dan toleransi klien.
5.    Ventilasi Mekanik
6.    Bantu pengobatan pernafasan (Fisioterapi dada)
7.    Berikan vitamin atau mineral atau elektrolit sesuai indikasi.

I.      Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik/ Penunjang
1.    Peningkatan Hb (empisema berat)
2.    Peningkatan eosinofil/ asma
3.    Penurunan alpha 1- antitrypsin
4.    PO2 menurun dan PCO2 normal atau meningkat (bronkhitis kronis dan emfisema.
5.    Chest X-ray: dapat menunjukkan hiperinflasi paru-paru, diafragma mendatar
6.    EKG: deviasi aksis kanan; gelombang P tinggi (pada pasien asma berat dan atrial disritmia/bronkhitis); gel.P pada Leads II, III, AVF panjang dan tinggi (brinkhitis dan emfisema); dan aksis QRS vertikal (emfisema
J.    Pengkajian Fokus Menurut Nanda
1.    Health Promotion (Peningkatan Kesehatan)
Kesadaran akan kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi-strategi yang diterapkan untuk mempertahankan control dan meningkatkan kesehatan atau normalitas fungsi tersebut.
a.    Health Awareness (Kesadaran Kesehatan
b.    Health Management (Manajemen Kesehatan)
2.    Nutrition (Nutrisi)
a.    Ingestion (Proses masuknya makanan)
b.    Digestion (Pencernaan)
c.    Absorption (Penyerapan)
d.    Metabolism (Metabolisme)
e.    Hydration (Minum)
3.    Elimination (Pembuangan):
Keluarnya produk-produk kotoran dari tubuh
a.    Urinary system (Sistem Urinaria) : proses keluarnya urine
b.    Gastrointestinal system( Sistem gastrointestinal) : Pengeluaran dan pengenyahan produk-produk kotoran dari isi perut
c.    Integumentary system( Sistem Integumen) : Proses keluarnya melalui kulit
d.    Pulmonary system( Sistem Paru-paru) : Pembersihan produk-produk metabolis secara ikutan, pengeluaran dan benda-benda asing dari paru-paru atau dua saluran bronkus.

4.    Activity/ Rest (Aktifitas/ Istirahat)
Produksi, konservasi, pengeluaran atau keseimbangan sumber-sumber tenaga
a.    Sleep / Rest (Tidur/istirahat)
b.    Activity / Exercise (Aktifitas/berolahraga)
c.    Energy Balance (Keseimbangan)
d.    Energi Cardiovascular-pulmonary Responses (respon jantung-paru-paru)
5.    Perception/ Cognition (Cara Pandang/ Kesadaran)
a.    Sistem pemrosesan informasi manusia, termasuk perhatian, orientasi (tujuan), sensasi, cara pandang, kesadaran, dan komunikasi
b.    Attention (Perhatian)
c.    Orientation (Tujuan) :
d.    Sensation/Perception (Sensasi/Cara Pandang)
e.    Cognition (Kesadaran)
6.    Communication (Komunikasi) Self- Perception (Persepsi Diri)
Kesadaran Akan diri sendiri
a.    Self-Concept (Konsep Diri) : persepsi tentang diri sendiri secara menyeluruh
b.    Self-Esteem (Penghargaan diri) : Penilaian akan pekerjaan sendiri, kapabilitas, kepentingan, dan keberhasilan
c.    Body Image (Citra Tubuh) : Citra mental akan tubuh diri sendiri
7.    Role Relationships (Hubungan Peran)
a.    Caregiving Roles (Peran-peran yang memberi perhatian) : Pola perilaku yang diharapkan secara social oleh individu- individu yang menyediakan perawatan dan bukan para professional perawatan kesehatan
b.    Family Relationships (Hubungan keluarga) : Asosiasi orang-orang yang secara biologis saling berkaitan
c.    Role Performance (Kinerja Peran) : Kualitas memfungsikan didalam pola-pola perilaku yang diharapkan secara social
8.    Sexuality /Seksualitas
Identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi
a.    Sexual Identity (Identitas Seksual)
b.    Sexual Function (Fungsi Seksual)
c.    Reproduction (Reproduksi)
9.    Coping/ Stress Tolerance
Berkaitan dengan kejadian-kejadian  atau proses-proses kehidupan
a.    Post-Trauma Responses (Respon paska trauma) Reaksi- reaksi yang terjadi setelah trauma fisik atau psikologis
b.    Coping Responses (Respon-respon penanggulangan) : Proses mengendalikan tekanan lingkungan
c.    Neuro-behavioral Responses (Respon-respon perilaku syaraf) Respon perilaku yang mencerminkan fungsi saraf dan otak
10.  Life Principles (Prinsip- Prinsip Hidup)
Prinsip- prinsip yang mendasari  perilaku, pikiran dan perilaku tentang langkah- langkah, adapt istiadat, atau lembaga yang dipandang benar atau memiliki pekerjaan intrinsik
a.    Values: (Nilai- nilai) : Identifikasi dan pemeringkatan tentang bagaimana akhirnya bertindak yang disukai
b.    Beliefs: (Kepercayaan) : Pendapat, harapan atau penilaian atas tindakan, adapt istiadat, atau lembaga yang dianggap benar atau memiliki pekerjaan instrinsik
c.    Value/Belief/Action Congruence: (Nilai, Kepercayaan, kesesuaian tindakan) : korespondensi atau keseimbangan yang dicapai antara nilai-nilai, kepercayaan dan tindakan
11.  Safety/ Protection (Keselamatan/ Perlindungan)
Aman dari mara bahaya, luka fisik atau kerusakan system kekebalan, penjagaan akan kehilangan dan perlindungan keselamatan dan keamanan
a.    Infection: (Infeksi)  : Respon-respon setempat setelah invasi patogenik
b.    Physical Injury: (luka Fisik) : Luka tubuh yang membahayakan
c.    Violence: ( kekerasan ) penggunaan kekuatan atau tenaga yang berlebihan sehingga menimbulkan luka atau siksaan
d.    Environmental Hazards: (tanda bahaya lingkungan ) sumber-sumber bahaya yang ada dilinkungan sekitar kita
e.    Defensive Processes: ( proses mempertahankan diri ) proses  seseorang mempertahankan diri dari luar
f.     Thermoregulation: proses fisiologis untuk mengatur panas dan energi di dalam tubuh untuk tujuan melindingi organisms.
12.  Comfort
Rasa kesehatan mental, fisik, atau social, atau ketentraman
a.    Physical Comfort : merasakan tentram dan nyaman
b.    Social Comfort : merasakan tentram dan nyaman dari situasi social seseorang

13.  Growth/ Development
Bertambahnya usia yang sesuai dengan demensi fisik, system organ dan atau tonggak perkembangan yang dicapai
a.    Growth: kenaikan demensi fisik atau kedewasaan system organ
b.    Development: apa yang dicapai, kurang tercapai, atau kehilangan tonggak perkembangan
K.   Diagnosa Keperawatan Yang Sering Muncul
1.    Ketidakefektifan Bersihan jalan napas b.d kelemahan, upaya batuk yang buruk, sekresi yang kental atau berlebihan.
a.    Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan kebersihan jalan napas.
b.    Batasan Karakteristik :
1)    Tidak ada batuk
2)    Suara napas tambahan
3)    Perubahan frekuensi napas
4)    Sianosis
5)    Kesulitan berbicara atau mengeluarkan suara
6)    Penurunan bunyi napas
7)    Dispnea
8)    Sputum dalam jumlah yang berlebihan
9)    Batuk yang tidak efektif
10) Orthopnea
11) Gelisah
12) Mata terbuka lebar
2.    Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen.
a.    Definisi:
Ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari hari yang harus atau yang ingin dilakukan      
b.    Batasan Karakteristik
1)    Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
2)    Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
3)    Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia
4)    Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia
5)    Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
6)    Dispnea setelah beraktifitas
7)    Menyatakan merasa letih
8)    Menyatakan merasa lemah
3.    Perubahan kebutuhan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d kelelahan, batuk yang sering, adanya produksi sputum, dispnea, anoreksia.
a.    Definisi:
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
b.    Batasan Karakteristik
1)        Kram abdomen
2)        Nyeri abdomen
3)        Menghindari makan
4)        Berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal
5)        Kerapuhan kapiler
6)        Diare
7)        Kehilangan rambut berlebihan
8)        Bising usus hiperaktif
9)        Kurang makanan
10)     Kurang informasi
11)     Kurang minat pada makanan
12)     Penuruna BB denga asupan makanan adekuat
13)     Kesalahan konsepsi
14)     Kesalahan informasi
15)     Membrane mukosa pucat
16)     Ketidakmampuan memakan makanan
17)     Tonus otot menurun
18)     Mengeluh gangguan sensasi rasa
19)      Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA ( Recommended Daily Allowance)
20)     Cepat kenyang setelah makan
21)     Sariawan rongga mulut
22)     Steatorea
23)     Kelemahan otot pengunyah
24)     Kelemahan otot untuk menelan

L.    Intervensi Keperawatan (NANDA, NIC- NOC, 2013).

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
1.    Bersihan Jalan  Nafas tidak efektif
Faktor yang berhubungan dengan:
a.    Lingkungan : perokok pasif, mengisap aspa, merokok
b.    Obstruksi jalan nafas : spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus, adanya eksudat di alveolus, adanya benda asing di jalan nafas.
c.    Fisiologis: Jalan napas alergik, asma, penyakit paru obstruktif kronik, hiperplasi dinding bronchial, infeksi, disfungsi neuromuskular
NOC:
a.    Respiratory status : Ventilation
b.    Respiratory status : Airway patency

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ……..pasien menunjukkan keefektifan jalan nafas

Criteria Hasil :
a.    Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
b.    Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal)
c.    Mampu mengidentifikasikan dan mencegah faktor yang penyebab.
NIC:
Airway Suction
a.    Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
b.    Berikan O2  ……l/mnt, metode………
c.    Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakheal

Airway Managemen
a.    Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
b.    Lakukan fisioterapi dada jika perlu
c.    Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
d.    Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
e.    Berikan bronkodilator bila perlu
f.     Monitor status hemodinamik
g.    Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
h.    Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
i.      Monitor respirasi dan status O2
j.      Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : O2, Suction, Inhalasi.
2.    Intoleransi aktivitas
Faktor yang berhubungan :
a.    Tirah Baring atau imobilisasi
b.    Kelemahan menyeluruh
c.    Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
d.    Gaya hidup yang dipertahankan.

NOC :
a.    Self Care : ADL
b.    Toleransi aktivitas
c.    Konservasi eneergi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. Pasien bertoleransi terhadap aktivitas dengan

Kriteria Hasil :
a.    Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR
b.    Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADL’s) secara mandiri
c.    Keseimbangan aktivitas dan istirahat
d.    Mampu berpindah dengan atau tanpa bantuan alat
e.    Level kelemahan
f.     Energy psikomotor
g.    Status kardiopulmonary adekuat
h.    Sirkulasi status baik
i.      Status respirasi : pertukaran gas dan ventilasi adekuat

NIC :
a.    Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
b.    Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
c.    Monitor nutrisi  dan sumber energi yang adekuat
d.    Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
e.    Monitor respon kardivaskuler  terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
f.     Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
g.    Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
h.    Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
i.      Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial
j.      Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
k.    Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
l.      Bantu untuk  mengidentifikasi aktivitas yang disukai
m.   Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
n.    Bantu pasien/ keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
o.    Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
p.    Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
q.    Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual
3.    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Berhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi oleh karena faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
NOC:
a.    Nutritional status: Adequacy of nutrient
b.    Nutritional Status : food and Fluid Intake
c.    Nutritional Status : nutrient intake
d.    Weight Control

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi

Kriteria hasil :
a.    Adanya peningkatan BB sesuai dengan tujuan
b.    BBI sesuai dengan tinggi badan
c.    Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d.    Tidak ada tanda- tanda malnutrisi
e.    Menunjukkan penigkatan fungsi pengecapan dari menelan
f.     Tidak terjadi penurunan BB yang berarti
NIC :
Nutrition Managemen
a.    Kaji adanya alergi makanan
b.    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
c.    Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe, Vitamin C dan Protein
d.    Berikan substansi gula
e.    Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
f.     Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
g.    Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
h.    Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
i.      Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
j.      Kaji kemampuan pasien untuk mendaptakn nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring:
a.    BB pasien dalam batas normal
b.    Monitor adanya penurunan BB
c.    Monitor lingkungan selama makan
d.    Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
e.    Monitor interaksi anak atau orang tua selama makan
f.     Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
g.    Monitor turgor kulit
h.    Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
i.      Monitor mual dan muntah
j.      Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
k.    Monitor intake nuntrisi
l.      Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral
m.   Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet







DAFTAR PUSTAKA


Irman, S. 2008. Asuhan keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.

Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika.

NANDA, NIC- NOC. 2013.  Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnose Medis & NAND, NIC- NOC. Jakarta: Media Action Publishing.

Tamsuri, Anas. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan. Jakarta: EGC.

Tim PDPI. 2008. Diagnosis dan Tatalaksana Kegawatdaruratan Paru. Jakarta: Sagung Seto
Terima kasih Telah Hadir Di Sini, untuk menggunakan template ini klik di SINI

0 comments:

copy smiley kode

Post a Comment

Dimohon untuk berkomentar yang sopan

 
-->