Penyakit Diabetes Melitus
Dibetes Mellitus ( DM ) : Diabetes Mellitus atau penyakit gula
atau kencing manis adalah penyakit
yang ditandai dengan kadaar glukosa
darah melebihi nilai normal
(hiperglikemia) akibat tubuh
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Kekurangan insulin absolut, yaitu :
kadar insulin di dalam darah penderita
memang dibawah normal.
Kekurangan insulit relatif, yaitu kadar
insulin masih normal tetapi tidak efektif sehingga menunjukkan
adanya gejala kekurangan insulin.
Tingkat kadar glukosa darah
menentukan, apakah seseorang
menderita DM atau tidak. 1. Kadar glukosa plasma vena < 100 mg/dl (Bukan DM) 100-200 mg/dl (Belum pasti DM) >200 mg/dl
(DM) 2. Kadar glukosa plasma kapiler < 100 mg/dl (Bukan DM) 100-200 mg/dl (Belum pasti DM) >200 mg/dl
(DM)
Keterangan diatas adalah hasil
konsensus jadi merupakan
kesepakatan yang diambil berdasarkan generalisasi. Oleh karena
itu dalam aplikasinya di lapangan
masih harus disesuaikan lagi dengan
kondisi pasien menyangkut umur,
berat badan, kebiasaan makan, latar
belakang penyakit dan kondisi fisik lainnya. B. Jenis Diabetes Mellitus ( DM ) Penyakit ini dikelompokan menurut
sifatnya : 1. DM tergantung insulin ( type 1 ) 2. DM tidak tergantung insulin ( type
2 ), terdiri penderita gemuk dan
kurus. 3. DM terkait malnutrisi 4. DM yang terkait dengan keadaan /
gejala penyakit tertentu, seperti :
penyakit pankreas, harmonal,
obat-obatan / bahan kimia,
kelainan insulin/reseptornya,
sindrom genetik dan lain-lain. 5. DM pada kehamilan C. Penyebab Dibetes Mellitus Umumnya DM disebabkan oleh
rusaknya sebagian kecil atau
sebagian besar dari sel-sel bertha dari
pulau-pulau Langerhans pada
pankreas yang berfungsi
menghasilkan insulin, akibatnya terjadinya kekurangan insulin.
Disamping itu DM juga dapat terjadi
karena gangguan terhadap fungsi
insulin dalam memasukkan glukosa
ke dalam sel. Gangguan itu dapat
terjadi karena kegenukan atau sebab lain yang belum diketahui.
Pada dasarnya memang masih
terdapat hal-hal yang masih belum
jelas tentang sebanya diabetes
mellitus, baik menyangkut penyebab
kerusakan pankreas maupun penyebab resistensi insulin, sehingga
sebab sebenarnya dari DM belum
diketahui. D. Gejala Pada tahap umumnya ringan
sehingga tidak dirasakan, baru
diketahui sesudah adanya
pemeriksaan laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul
antara lain : 1. Rasa haus 2. Banyak kencing 3. Berat badan turun 4. Rasa lapar 5. Badan lemas 6. Rasa gatal 7. Kesemutan 8. Mata kabur 9. Kulit kering 0. Gairah sex lemah / turun dll. E. Komplikasi 1. Penglihatan kabur 2. Penyakit jantung 3. Penyakit ginjal 4. Gangguan kulit dan syaraf 5. Pembusukan 6. Gairah sex menurun F. Pengobatan Pengobatan DM yang secara langsung
terhadap kerusakan pulau-pulau
Langerhans di pankreas belum ada.
Oleh karena itu pengobatan untuk
penderita DM berupa kegiatan
pengelolaan dengan tujuan : Menghilangkan keluhan dan gejala
akibat defisiensi insulin (gejala DM)
Mencegah komplikasi kronis yang
dapat menyerang pembuluh darah,
jantung, ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki
dan sebagainya. Tindakan pengobatan yang
dilakukan :
Menomarkan kadar glukosa, lemak
dan insulin di dalam darah serta
memberikan pengobatan penyakit
kronis lainnya. Langkah yang dilakukan antara lain : 1. Diet, mengurangi kalori dan
meningkatkan konsumsi vitamin
2. Aktivitas fisik, olah raga
teratur, pengelolaan glukosa dan
meningkatkan kepekaan terhadap
insulin 3. Obat-obat hipoglikemia oral,
sulfonylurea untuk merangsang
pancreas menghasilkan insulin dan
mengurangi resistensi terhadap
insulin
4. Terapi insulin G. Pengobatan dengan tanaman
obat Tanaman obat memiliki kelibihan
dalam pengobatan DM karena
umumnya tanaman obat memiliki
fungsi konstruktif, yaitu, membangun
kembali jaringan-jaringan yang rusak
serta menyembuhkan penyakit komplikasi yang lain.
Dengan demikian dari tanaman obat
diharapkan : 1. Perbaikan kerusakan fungsi
pankreas
2. Peningkatan efektifitas insulin
yang dihasilkan
3. Penyembuhan penyakit
komplikasi akibat DM Upaya pengobatan secara spesifik
diarahkan untuk perbaikan fungsi
pankreas dan peningkatan efektifitas
insulin yang dihasilkan yang berarti
pengurangan resistensi terhadap
insulin. Dengan demikian pengobatan diabetes mellitus dengan tanaman
obat adalah upaya menyembuhkan
diabetes sehingga bukan sekedar
upaya menurunkan kadar gula darah. Penyakit kelenjar Endokrin
lainnya : 1. Penyakit Addison Penyakit Addison terjadi karena
kerusakan bagian luar dari kelenjar
adrenelin. Gejala yang timbul, yaitu,
penderita merasa capek, haus,
tekanan darah rendah, kekurangan
NaCl, nafsu makan berkurang. Gejala ini baru muncul sesudah bagian luar
kelenjar adrenal mengalami
kerusakan 90%. 2. Penyakit Kelenjar Paratiroid Ø Kekurangan hormon paratiroid
(Hipoparatiroidisme), yang dapat
menyebabkan anak menjadi kerdil
akibat kadar kalsium dalam darah
rendah dan kadar fosfor tinggi.
Ø Kelebihan hormon paratiroid (Hipoparatiroidisme) dapat
menyebabkan kadar kalsium dalam
darah dan air seni yang tinggi
sehingga bisa berakibat batu ginjal
dan kerusakan ginjal akibat
penumpukan zat kapur di jaringannya. Keadaan ini dapat
berakibat timbulnya penyakit ginjal
yang kronis dan rakhitis. 3. Penyakit Kelenjar Hipofise
(Kelenjar Pengatur Pertumbuhan) Ø Kelebihan hormon pertumbuhan,
akibat gigantisme dan akromegali
Ø Kelebihan hormon ACTH,
akibatnya penyakit cushing,
pertumbuhan tidak normal
Ø Kekurangan hormon pertumbuhan, akibatnya kerdil atau
pertumbuhan organ-organ tidak
normal
Ø Kekurangan hormon ADH,
akibatnya Diabetes Insipidus 4. Penyakit Kelenjar Tiroid Ø Kekurangan hormon thyroxine,
terutama karena kekurangan yodium,
akibatnya terjadi gondok.
Ø Kelebihan hormon thyroxine atau
triiodothyrinine sehingga
menimbulkan penyakit Grave (exophtalmie goiter) dan goiter toksik
yang noduler.
Pengobatan dengan tanaman obat :
Pengobatan dengan tanaman obat
lebih banyak bersifat umum, yaitu,
melancarkan dan menormalkan fungsi-fungsi kelenjar. Kecuali untuk
gondok, penyakit hormon kurang
spesifik mengingat kelenjar-kelenjar
tersebut juga berkaitan satu dengan
yang lain. Terima kasih Telah Hadir Di Sini, untuk menggunakan template ini klik di SINI
0 comments:
Post a Comment
Dimohon untuk berkomentar yang sopan