BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Body alignment
(postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan
meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik
dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body alignment yang baik:
keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligament.
B.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Syarat untuk memenuhi
tugas Kebutuhan Dasar Manusia.
2.
Supaya kita lebih
mengetahui / mengerti tentang apa itu Body Alignment.
3.
Pengetahuan dasar
sebagaimana kita seorang perawat untuk mengajarkan kebiasaan yang baik / sehat
kepada klien, contohnya postur tubuh yang baik.
BAB
II
ISI
A. Pengkajian Body
Alignment
Pengkajian merupakan
langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang
akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang dialami
klien. Adapun langkah-langkah yang ada dalam pengkajian body alignment adalah
sebagai berikut :
a) Pengumpulan data
1.
Identitas klien
-
Data diri klien
-
Penanggung jawab (
keluarga)
2.
Riwayat kesehatan klien
-
Keluhan utama
-
Riwayat penyakit
sekarang
-
Riwayat penyakit masa
lalu
-
Riwayat penyakit
keluarga
-
Terapi
3.
Pengkajian Fungsional
-
Pola persepsi dan
pemeliharaan kesehatan
-
Pola aktifitas dan
latihan
-
Pola nutrisi dan
metabolism
-
Pola eliminasi (
defekasi & miksi )
-
Pola istirahat dan
tidur
-
Pola kognitif /
perceptual
-
Pola toleransi dan
koping stress
-
Persepsi diri atau
konsep diri
-
Pola seksual dan
reproduktif
-
Pola hubungan dan peran
-
Pola nilai dan
keyakinan
4.
Pemeriksaan fisik
-
Keadaan umum
-
Pemeriksaan tanda vital
-
Pemeriksaan kulit dan rambut
-
Pemeriksaan kepala dan
leher
-
Pemeriksaan dada
-
Pemeriksaan abdomen
-
Pemeriksaan anggota
gerak dan neurologis
b) Validasi data
1.
Data subjektif
2.
Data objektif
c) Analisis data /
identifikasi pola (masalah)
Merupakan
kegiatan terakhir dari tahap pengkajian setelah dilakukan validasi data dengan
mengidentifikasi pola atau masalah yang mengalami gangguan yang ada dari
pengkajian pola fungsi kesehatan.
B. Diagnosa Keperawatan
yang Mungkin Muncul
1.
Kemungkinan adanya
gangguan pernafasan
2.
Kemungkinan adanya
gangguan musculoskeletal
C. Tindakan Keperawatan
1.
Membantu pasien berdiri
dan duduk
a.
Membantu pasien berdiri
b.
Membantu pasien duduk
di tempat tidur
Tindakan
ini merupakan salah satu cara mempertahankan kemampuan mobilitas pasien.
Tujuan
a)
Memenuhi kebutuhan
mobilitas
b)
Mempertahankan
toleransi terhadap aktivitas
c)
Mempertahankan
kenyamanan
Prosedur kerja
1.
Lakukan persiapan
2.
Cuci tangan sebelum
melakukan tindakan
3.
Tempatkan pasien pada
posisi telentang
4.
Singkirkan bantal dari
tempat tidur
5.
Perawat menghadap ke
tempat tidur
6.
Tempatkan kaki meregang
dengan satu kaki lebih mendekat ke tempat tidur dibanding kaki yang lain
7.
Tempatkan tangan yang
lebih dekat ke pasien dibawah bahu, yang menyokong kepala dan tulang belakang
8.
Tempatkan tangan yang
lain di permukaan tempat tidur
9.
Angkat klien posisi
duduk dengan memindahkan berat badan anda dari kaki depan ke kaki belakang
10. Dorong
dengan arah berlawanan tempat tidur dengan menggunakan lengan yang ditempatkan
di permukaan tempat tidur
11. Turunkan
tempat tidur
12. Observasi
posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensi tekanan
13. Catat
prosedur termasuk : posisi yang ditetapkan, kondisi kulit, gerakan sendi,
kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien
14. Cuci
tangan
2.
Mengatur posisi fowler,
semi fowler, dorsal recumbent, supinasi, pronasi, lateral, sims, trendelenbrug,
lithotomy
a.
POSISI FOWLER
1.
Pengertian
Posisi
fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi serta membantu
eliminasi urin dan usus. Tanpa fleksi lutut. Posisi fowler merupakan posisi bed
dimana kepala dan dada dinaikan setinggi 45-60
2.
Tujuan
a)
Untuk membantu
mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskuler
b)
Untuk melakukan
aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton, televisi)
b.
POSISI SEMI FOWLER
1.
Pengertian
Posisi
di mana pasien duduk dengan kaki sila dan kedua tangan vertical di samping
badan (pantat).
2.
Tujuan
a)
Untuk meningkatkan
persendian otot kaki dan lengan
b)
Untuk keseimbangan
tubuh
c.
POSISI DORSAL RECUMBENT
1.
Pengertian
Posisi
berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di
atas tempat tidur.
2.
Tujuan
Posisi
ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.
d.
POSISI TERLENTANG
(SUPINASI)
1.
Pengertian
Posisi
terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan kepala dan
bahu sedikit elevensi menggunakan bantal.
2.
Tujuan
a.
Untuk klien post
operasi dengan menggunakan anastesi spinal.
b.
Untuk mengatasi masalah
yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang tidak tepat.
e.
POSISI PRONASI
1.
Pengertian
Posisi
pronasi adalah posisi di mana klien berbaring diatas abdomen dengan kepala
menoleh ke samping.
2.
Tujuan
a.
Memberikan ekstensi
penuh pada persendian pinggul dan lutut.
b.
Mencegah fleksi
kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
c.
Memberikan drainase
pada mulut sehingga berguna bagi klien post operasi mulut atau tenggorokan.
f.
POSISI LATERAL (SIDE
LYING)
1.
Pengertian
Posisi
lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu sisi bagian
tubuh dengan kepala menoleh ke samping.
2. Tujuan
a.
Mengurangi lordosis dan
meningkatkan aligment punggung yang baik.
b.
Baik untuk posisi tidur
dan istirahat.
c.
Membantu menghilangkan
tekanan pada sakrum dan tumit.
g.
POSISI SIMS
1.
Pengertian
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas di depan tubuh klien.
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas di depan tubuh klien.
2.
Tujuan
a.
Untuk memfasilitasi
drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
b.
Mengurangi penekanan
pada sacrum dan trikhanter besar pada klien yang mengalami paralisis.
c.
Untuk mempermudahkan
pemeriksaan dan perawatan pada area perineal.
d.
Untuk tindakan pemberian
enema.
h.
POSISI TRENDELENBURG
1.
Pengertian
Posisi
ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari
bagian kaki.
2.
Tujuan
Untuk
melancarkan peredaran darah ke otak.
i.
POSISI LITHOTOMY
1.
Pengertian
Pada
posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan mengangkat kedua
kaki dan ditarik ke atas abdomen.
2.
Tujuan
a.
Pemeriksaan alat
genitalia.
b.
Proses persalinan.
c.
Pemasangan alat
kontrasepsi.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Body alignment
(postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan
meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal. Body
alignment ini digunakan untuk mengajarkan kebiasaan yang baik / sehat kepada
klien, contohnya postur tubuh yang baik.
Tindakan
keperawatan yang termasuk dalam body alignment diantaranya:
1.
Posisi fowler
2.
Posisi semi fowler
3.
Posisi dorsal recumbent
4.
Posisi supinasi
5.
Posisi pronasi
6.
Posisi lateral
7.
Posisi sims
8.
Posisi trendelenbrug
9.
Posisi lithotomy
B. SARAN
Sebagai seorang
perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus memperhatikan dan
menerapkan posisi body alignment pada klien sesuai dengan masalah atau kondisi
yang dialami. Disamping itu perawat juga harus memahami primsip mekanika tubuh
dalam membantu pasien dalam bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan
fungsi sendi dan musculoskeletal perawat. Sehingga dapat dicapai kesejajaran
tubuh, keseimbangan, rentang gerak dan penampilan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat
Alimul, Aziz. 2004. Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta: EGC.
www.google.com
0 comments:
Post a Comment
Dimohon untuk berkomentar yang sopan