Tuesday, 20 May 2014

Pengertian Body Alignment


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body alignment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligament.
B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Syarat untuk memenuhi tugas Kebutuhan Dasar Manusia.
2.      Supaya kita lebih mengetahui / mengerti tentang apa itu Body Alignment.
3.      Pengetahuan dasar sebagaimana kita seorang perawat untuk mengajarkan kebiasaan yang baik / sehat kepada klien, contohnya postur tubuh yang baik.











BAB II
ISI

A.    Pengkajian Body Alignment
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang dialami klien. Adapun langkah-langkah yang ada dalam pengkajian body alignment adalah sebagai berikut :
a)      Pengumpulan data
1.      Identitas klien
-       Data diri klien
-       Penanggung jawab ( keluarga)
2.      Riwayat kesehatan klien
-       Keluhan utama
-       Riwayat penyakit sekarang
-       Riwayat penyakit masa lalu
-       Riwayat penyakit keluarga
-       Terapi
3.      Pengkajian Fungsional
-       Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
-       Pola aktifitas dan latihan
-       Pola nutrisi dan metabolism
-       Pola eliminasi ( defekasi & miksi )
-       Pola istirahat dan tidur
-       Pola kognitif / perceptual
-       Pola toleransi dan koping stress
-       Persepsi diri atau konsep diri
-       Pola seksual dan reproduktif
-       Pola hubungan dan peran
-       Pola nilai dan keyakinan

4.      Pemeriksaan fisik
-       Keadaan umum
-       Pemeriksaan tanda vital
-       Pemeriksaan kulit dan rambut
-       Pemeriksaan kepala dan leher
-       Pemeriksaan dada
-       Pemeriksaan abdomen
-       Pemeriksaan anggota gerak dan neurologis
b)     Validasi data
1.      Data subjektif
2.      Data objektif
c)      Analisis data / identifikasi pola (masalah)
Merupakan kegiatan terakhir dari tahap pengkajian setelah dilakukan validasi data dengan mengidentifikasi pola atau masalah yang mengalami gangguan yang ada dari pengkajian pola fungsi kesehatan.

B.     Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
1.      Kemungkinan adanya gangguan pernafasan
2.      Kemungkinan adanya gangguan musculoskeletal

C.    Tindakan Keperawatan
1.      Membantu pasien berdiri dan duduk
a.       Membantu pasien berdiri
b.      Membantu pasien duduk di tempat tidur
Tindakan ini merupakan salah satu cara mempertahankan kemampuan mobilitas pasien.
Tujuan
a)      Memenuhi kebutuhan mobilitas
b)      Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
c)      Mempertahankan kenyamanan
Prosedur kerja
1.      Lakukan persiapan
2.      Cuci tangan sebelum melakukan tindakan
3.      Tempatkan pasien pada posisi telentang
4.      Singkirkan bantal dari tempat tidur
5.      Perawat menghadap ke tempat tidur
6.      Tempatkan kaki meregang dengan satu kaki lebih mendekat ke tempat tidur dibanding kaki yang lain
7.      Tempatkan tangan yang lebih dekat ke pasien dibawah bahu, yang menyokong kepala dan tulang belakang
8.      Tempatkan tangan yang lain di permukaan tempat tidur
9.      Angkat klien posisi duduk dengan memindahkan berat badan anda dari kaki depan ke kaki belakang
10.  Dorong dengan arah berlawanan tempat tidur dengan menggunakan lengan yang ditempatkan di permukaan tempat tidur
11.  Turunkan tempat tidur
12.  Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensi tekanan
13.  Catat prosedur termasuk : posisi yang ditetapkan, kondisi kulit, gerakan sendi, kemampuan pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien
14.  Cuci tangan
2.      Mengatur posisi fowler, semi fowler, dorsal recumbent, supinasi, pronasi, lateral, sims, trendelenbrug, lithotomy
a.       POSISI FOWLER
1.      Pengertian
Posisi fowler dengan sandaran memperbaiki curah jantung dan ventilasi serta membantu eliminasi urin dan usus. Tanpa fleksi lutut. Posisi fowler merupakan posisi bed dimana kepala dan dada dinaikan setinggi 45-60
2.      Tujuan
a)      Untuk membantu mengatasi masalah kesulitan pernafasan dan kardiovaskuler
b)      Untuk melakukan aktivitas tertentu (makan, membaca, menonton, televisi)
b.      POSISI SEMI FOWLER
1.      Pengertian
Posisi di mana pasien duduk dengan kaki sila dan kedua tangan vertical di samping badan (pantat).


2.      Tujuan
a)      Untuk meningkatkan persendian otot kaki dan lengan
b)      Untuk keseimbangan tubuh
c.       POSISI DORSAL RECUMBENT
1.      Pengertian
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau direnggangkan) di atas tempat tidur.
2.      Tujuan
Posisi ini dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan.
d.      POSISI TERLENTANG (SUPINASI)
1.      Pengertian
Posisi terlentang adalah posisi dimana klien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit elevensi menggunakan bantal.
2.      Tujuan
a.    Untuk klien post operasi dengan menggunakan anastesi spinal.
b.   Untuk mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi pronasi yang tidak tepat.
e.       POSISI PRONASI
1.      Pengertian
Posisi pronasi adalah posisi di mana klien berbaring diatas abdomen dengan kepala menoleh ke samping.
2.      Tujuan
a.    Memberikan ekstensi penuh pada persendian pinggul dan lutut.
b.   Mencegah fleksi kontraktur dari persendian pinggul dan lutut.
c.    Memberikan drainase pada mulut sehingga berguna bagi klien post operasi mulut atau tenggorokan.
f.       POSISI LATERAL (SIDE LYING)
1.   Pengertian
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring diatas salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh ke samping.



2.  Tujuan
a.    Mengurangi lordosis dan meningkatkan aligment punggung yang baik.
b.   Baik untuk posisi tidur dan istirahat.
c.    Membantu menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit.
g.      POSISI SIMS
1.      Pengertian
Posisi sims atau disebut juga posisi semi pronasi adalah posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan posisi pronasi. Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara lengan atas di depan tubuh klien.
2.       Tujuan
a.    Untuk memfasilitasi drainase dari mulut klien yang tidak sadar.
b.   Mengurangi penekanan pada sacrum dan trikhanter besar pada klien yang mengalami paralisis.
c.    Untuk mempermudahkan pemeriksaan dan perawatan pada area perineal.
d.   Untuk tindakan pemberian enema.
h.      POSISI TRENDELENBURG
1.      Pengertian
Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki.
2.      Tujuan
Untuk melancarkan peredaran darah ke otak.
i.        POSISI LITHOTOMY
1.      Pengertian
Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen.
2.      Tujuan
a.    Pemeriksaan alat genitalia.
b.   Proses persalinan.
c.    Pemasangan alat kontrasepsi.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Body alignment (postur tubuh) merupakan susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal. Body alignment ini digunakan untuk mengajarkan kebiasaan yang baik / sehat kepada klien, contohnya postur tubuh yang baik.
Tindakan keperawatan yang termasuk dalam body alignment diantaranya:
1.      Posisi fowler
2.      Posisi semi fowler
3.      Posisi dorsal recumbent
4.      Posisi supinasi
5.      Posisi pronasi
6.      Posisi lateral
7.      Posisi sims
8.      Posisi trendelenbrug
9.      Posisi lithotomy

B.     SARAN
Sebagai seorang perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan harus memperhatikan dan menerapkan posisi body alignment pada klien sesuai dengan masalah atau kondisi yang dialami. Disamping itu perawat juga harus memahami primsip mekanika tubuh dalam membantu pasien dalam bermobilisasi. Ini diperlukan untuk mempertahankan fungsi sendi dan musculoskeletal perawat. Sehingga dapat dicapai kesejajaran tubuh, keseimbangan, rentang gerak dan penampilan tubuh.





DAFTAR PUSTAKA

Hidayat Alimul, Aziz. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.                 
www.google.com




Terima kasih Telah Hadir Di Sini, untuk menggunakan template ini klik di SINI

0 comments:

copy smiley kode

Post a Comment

Dimohon untuk berkomentar yang sopan

 
-->